Rabu, 14 September 2016

CMS Mandhala: Sistem Manajemen Tempur Laut Kebanggaan Nasional

Condongnya pengadaan alutsista TNI AL ke poros manufaktur Cina membawa pengaruh pada teknologi Combat Management System (CMS). Pasalnya meski sistem senjata modern umumnya menyajikan kompatibilitas antar vendor, namun paket integrasi alutsista yang ditawarkan bakal lebih efektif dan efisien bila berasal dari pemasok asal negara yang sama. Contohnya seperti pada jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) Sampari Class dan Clurit Class. http://medantempur.com






Dengan mengusung senjata utama berupa rudal anti kapal C-705 dan kanon dua laras CIWS (Close In Weapon System) NG-18 kaliber 30 mm, KCR Clurit Class (KCR40) buatan PT Palindo Marine yakni KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 menggunakan CMS buatan Cina. Kemudian KCR Sampari Class (KCR60) buatan PT PAL juga dipersiapkan untuk dipasang CMS dari Cina.

Debut alutsista asal Negeri Tirai Bambu tak hanya menyasar segmen KCR, korvet Parchim Class dalam program retrofit juga mengganti kanon AK-230 ke kanon CIWS tujuh laras Type 730 buatan Norinco. Dengan adopsi jenis kanon dari Cina, maka potensi pasokan CMS dari Cina akan terbuka lebar mengingat bekal sistem radar dan fire control system juga mengikuti bawaan manufaktur.


 Menyesuaikan dengan kebutuhan pasar konsumen, senjata buatan Cina juga lumayan adaptif dan punya interoperabilitas dengan sistem dari NATO. Sebut saja saat rudal anti kapal C-802 menjadi kelengkapan pada frigat Van Speijk Class dan KCR FPB-57 Nav V. Nah yang menarik kemudian bahwa CMS buatan Dalam Negeri, yakni CMS Mandhala dari PT Len ternyata juga dapat mengedalikan rudal C-802, pasalnya CMS Mandhala sejak dua tahun lalu sudah terpasang pada tiga unit frigat Van Speijk, yakni di KRI Yos Sudarso-353, KRI Oswald Siahaan 354 dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355. Selain sebagai pengendali rudal C-802, CMS Mandhala dirancang sebagai pengedali pada kanon OTO Melara 76 mm.

Debut CMS Mandhala kemudian juga diterapkan pada KCR Mandau Class buatan Korea Selatan, yaitu di KRI Mandau 621 dan KRI Rencong 622. Proyek CMS Mandhala juga diteruskan ke KCT (Kapal Cepat Torpedo) FPB-57 Nav II, yaitu KRI Ajak 653 dan KRI Singa 651. CMS Len dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C & Java, sehingga proses pengembangannya bisa dilakukan lebih cepat (kelebihan bahasa pemrograman Java) tanpa mengorbankan performansinya ( kelebihan bahasa pemrograman C).

CMS Len mendukung berbagai protokol software dan hardware yang umum digunakan pada aplikasi marine seperti serial Interface (RS-232, RS-422, RS-485), NMEA, Synchro/Resolver Interface, TCP / IP, dsb. Selain itu, Len juga siap mengimplementasikan protokol proprietary yang digunakan pada berbagai sistem sensor dan senjata.

PT Len Industri (Persero) selaku BUMN Pertahanan tak sendirian dalam mengembangkan teknologi CMS, Thales Nederland ikut mendukung program CMS PT Len. Besarnya populasi kapal perang TNI AL yang menggunakan solusi sensor dan radar dari Thales Nederland menjadikan ikatan kuat dalam pengembangan solusi yang bersifat strategis. Dalam implementasi pembangunan Perusak Kawal Rudal (PKR) Martadinata Class, PT Len juga diikutsertakan sebagai bagian dari proses ToT (Transfer of Technology), dimana KRI RE Martadinata 331 mengadopsi solusi radar surveillance dari Thales Nederland.

CMS Mandhala yang ditempatkan di PIT (Pusat Informasi Tempur), secara keseluruhan menghadirkan kemampuan seperti:


- Picture Compilation yang menyajikan visualisasi terhadap situasi taktis peperangan yang antara lain     meliputi tampilan track (sesuai dengan simbol-simbol yang digunakan di TNI-AL), peta laut elektronik serta video radar.
- Maneuver/Formasi Gugus Tempur yang meliputi Open/Close at Given Bearing, Open/Close to Given Distance, Stationing, Transit at given distance.
- Fungsi Peperangan Laut yang membantu kegiatan peperangan laut seperti : Plan Cordon (Menyajikan informasi taktik pengepungan sasaran bawah air), Furthest On Circle (Menyajikan informasi pertahananpreventif terhadap ancaman kapal selam), dll.
- Naval Gunfire Support untuk melakukan tembakan bantuan ke darat yang meliputi Direct, Indirect, dan Blind Bombardment.

- Air Control untuk kalkulasi dan menyajikan saran untuk koordinasi dengan unit tempur udara, seperti mengarahkan unit udara pembawa torpedo untuk melakukan penyerangan terhadap kapal selam, memandu pesawat/helikopter ke suatu target untuk melakukan pencegatan (interception), memandu helikopter pada saat helikopter melakukan pendaratan di dek kapal, melakukan konversi koordinat bujur/lintang-georef.
- Fungsi Umum Navigasi seperti Closest Point Approach (CPA), Collision Avoidance, Man Overboard Recovery, Parallel Index, Route Handling (Waypoint).
- Firing Control System untuk melakukan tracking sasaran serta melaksanan penembakan yang meliputi deteksi jangkauan sasaran, kalkulasi sudut cegat, serta stabilisasi pada kubah kanon.
























Rudal C-705 Alami "Delay" Saat Penembakan

Presiden Jokowi saat ngobrol dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanyo dan KASAL Laksamana TNI Ade Supandi. 

Surabaya - Presiden Joko Widodo (Jokowi)  bergegas berdiri dari kursi khusus di geladak paling atas di KRI Banjarmasin. http://medantempur.com

Tempat dimana Panglima Tertinggi TNI ini menyaksikan langsung jalannya puncak latihan perang TNI AL, Armada Jaya XXXIV 2016 di Perairan Banongan, Situbondo, Jatim.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju podium dan meraih microphone untuk memberi aba-aba dan komando.
Presiden ketujuh RI ini sangat antusias untuk menjadi saksi kedigdayaan percobaan alat strategis TNI AL ini.
Atas perintah Panglima Tertinggi TNI tersebut, tiga iring-iringan KRI siaga dan siap meluncurkan rudal terbaru yang didatangkan dari China C705.
Rudal dengan daya jangkau sampai 140 KM. Konon harga satu rudal buatan China ini sekitar Rp 20 miliar.
Ketiga KRI itu adalah KRI Celurit 641. Persis di belakangnya KRI Kunjang 642. Jika kapal pertama gagal menembakkan rudal, kapal kedua yang menggantikannya.
Sementara kapal ketiga KRI Layang 635 yangmembawa rudal C805.
Sementara kapal ketiga KRI Layang 635 yang membawa rudal C805.
Usai MC mempersilakan, Jokowi pun mengambil alih komando latihan.
"Pasopati Satu... Di sini Presiden Republik Indonesia. Laksanakan penembakan rudal... " perintah Jokowi melalui pengeras suara.
Presiden asal Solo ini lantas mengambil posisi siap menghitung dimulainya penembakan rudal C705.
"Perhitungan mundur.. 10...9...8...7...6...5...4...3...2...1. Awas ... Tembak!" demikianb perintah Jokowi.
Presiden lantas memusatkan perhatiannya pada iring-iringan tiga kapal pengangkut rudal buatan China.
Dia terus berdiri. Tampak Presiden ini hanya tersenyum nyengir karena hingga hitungan terakhir, rudal gagal diluncurkan.
Setidaknya gagal ditembakkan sesuai waktu.
Dalam skenarionya, rudal itu membidik sasaran di kapal perang lama yang akan dimusnahkan.
Kapal ini posisinya di Selat Karimata atau sekitar 55,5 Km dari perairan Banongan.
Tidak hanya hitungan terakhir Presiden yang berakhir tanpa diikuti peluncuran rudal, perintah menembak rudal C705 juga tak kunjung terealisasi.

Kembali Jokowi pun terlihat tersenyum. Kemudian dia memutuskan kembali dari podium ke kursi awal.
Jokowi kemudian ngobrol dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanyo dan KASAL Laksamana TNI Ade Supandi.
Keduanya terus mendampingi Jokowi selama latihan perang TNI AL Armada Jaya. Keduanya pula yang menerangkan kondisi dan tujuan latihan perang itu.
Selain keduanya ada Mensegneg Pratikno, Gubernur Jatim Soekarwo dan pejabat kementerian lainnya.
Rencana semula, dalam simulasi latihan perang itu, rudal canggih bisa tepat meledakkan sasaran dalam waktu tiga menit lebih 24 detik.
Namun dalam waktu sekitar lima menit, rudal yang rencana mau dibeli TNI AL ini tidak juga meluncur.
Meski dihitung mundur Presiden juga tak berhasil ditembakkan. Jokowi pun duduk sambil kembali ngobrol satu baris kursi dengan Panglima TNI dan KASAL.
Karena KRI Celurit gagal meledakkan rudal, MC pun mengajak rombongan Presiden untuk melihat KRI kedua, KRI Kunjang. KRI ini yang menggantikan peran KRI pertama karena gagal meluncurkan rudal.
Namun tiba-tiba, suara desingan rudal meluncur dari KRI Celurit, kapal pertama.
Jokowi pun tampak kaget karena kapal pertama yang dinyatakan gagal meluncurkan rudal ternyata delay selama lima menit.
Awak media yang sudah terlanjur mengarahkan kamera ke kapal kedua pun tak bisa mengabadikan rudal ditembakkan dari kapal pertama.




SURYA

TNI AU Akan Gelar Serangan Udara Besar-besaran

Tanggal 29 September 2016 TNI Angkatan Udara akan menampilkan kemampuan demo serangan udara besar-besaran dalam latihan puncak Angkasa Yudha 2016 yang dikemas dalam bentuk Fire Power Demo di Air Weapon Range (AWR), Lanud H. AS Hanandjoeddin, Provinsi Bangka Belitung.

Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna mewakili Dankodiklatau sebagai Wakil Penanggung Jawab Fire Power Demo Angkasa Yudha 2016, memimpin rapat koordinasi latihan puncak TNI AU tahun ini di Makoopsau I, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Rapat dihadiri perwakilan pelaku latihan membahas persiapan rangkaian Fire Power Demo 2016. Latihan puncak TNI AU akan mengerahkan kekuatan dan personel dari jajaran Koopsau I, Koopsau II, Korpaskhas, Kodiklatau, dan Kohanudnas.

Yuyu Sutisna mengatakan, Angkasa Yudha sebagai latihan Puncak TNI AU merupakan akumulasi kegiatan pembinaan latihan yang dilaksanakan di satuan-satuan TNI Angkatan Udara, sekaligus sebagai perwujudan dari upaya pemantapan profesionalisme perorangan, satuan, maupun Kotama dalam sebuah operasi gabungan dengan mempraktikkan prinsip unity of command.



Ini Dia Model AWACS Masa Depan Rusia

Beriev Aircraft Company dengan Vega Radio Engineering Corporation telah mengungkap model A-100 “Premier”, pesawat peringatan dini dan kontrol udara (AWACS) terbaru yang dibangun untuk Departemen Pertahanan Rusia.
Beriev A-100 “Premier” akan didasarkan pada pesawat angkut Il-76MD-90A (Il-476) yang memiliki mesin turbofan baru PS-90A-76 yang 15% lebih kuat dibandingkan D-30KP yang digunakan oleh Il-76.

Bentuk eksternal dari A-100 akan mirip dengan A-50, dengan radar array utama ditempatkan di sebuah kubah berputar di atas badan pesawat.
Radar AESA Vega baru di kubah akan meningkatkan kemampuan pesawat dibandingkan pendahulunya dalam deteksi target. Array akan berputar sekali setiap 5 detik, sehingga meningkatkan kemampuan radar untuk melacak target yang bergerak cepat.
A-100 Premier direncanakan akan melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2018.







































Selasa, 13 September 2016

F-35 Terintegrasi dengan Aegis, AS Temukan Solusi Lawan S-400

Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat telah berhasil menguji jet tempur Lockheed Martin F-35B Joint Strike Fighter dengan jaringan pertempuran Naval Integrated Fire Control-Contra Air (NIFC-CA).

Mengintegrasikan jet siluman ke dalam jaringan NIFC-CA berarti akan memungkinkan pesawat untuk menyediakan penargetan over-the-horizon untuk kapal penjelajah Aegis dan kapal perusak untuk melawan ancaman masuk.
Selain itu, F-35 akan dapat memberikan data penargetan ke seluruh armada dari dalam zona pertahanan sistem pertahanan udara Rusia atau China seperti S-400 atau HQ-9.
“Tes ini adalah kesempatan besar untuk menilai kemampuan Angkatan Laut guna mengambil teknologi terkait dan berhasil menutup loop pengendalian tembakan serta menggabungkan senjata anti permukaan dan anti udara,” kata Anant Patel, seorang Manajer Program untuk sistem tempur masa depan di Program Executive Office for Integrated Warfare Systems (PEO IWS) Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Dave Majumdar dari National Interest Selasa 13 September 2016.
Selama uji penembakan pada 12 September di White Sands Missile Range in New Mexico, sebuah F-35B Marinir AS bertindak sebagai sensor off-board untuk mendeteksi ancaman over-the-horizon untuk USS Desert Ship (LLS-1).
Selama uji terbang, F-35B menunjukkan bahwa mereka bisa menyampaikan data melalui Multi-Function Advanced Data Lin ke stasiun tanah yang terkait dengan Desert Ship.
Kemampuan F-35 untuk masuk ke NIFC-CA guna menyampaikan data ke sistem Aegis akan menjadi kunci untuk strategi Angkatan Laut mengalahkan apa yang disebut anti-access / area denial di Pasifik Barat, Baltik atau Mediterania Timur.
Kombinasi dari F-35, Aegis dan NIFC-CA akan memungkinkan Angkatan Laut untuk menargetkan kombatan permukaan musuh paling mampu dan  yang memiliki pertahanan udara yang tangguh seperti kapal Project 1144 Kelas Orlan Rusia atau yang lebih dikenal sebagai Kelas Kirov.
“NIFC-CA adalah game changer untuk Angkatan Laut AS memperluas jangkauan dalam mendeteksi, menganalisis dan mencegat target,” kata Dale Bennett, Wakil Presiden Eksekutif, Martin Rotary dan Misi Systems Lockheed dalam sebuah pernyataan.
“Demonstrasi F-35 dan Sistem Senjata Aegis membawa kita selangkah lagi lebih dekat untuk mewujudkan potensi sejati dan kekuatan jaringan di seluruh dunia dari sistem yang kompleks.”
Kapal AS aktifkan sistam rudal Aegis / US Navy

Mungkin lebih mudah digambarkan kombinasi F-35 / NIFC-CA akan memungkinkan Joint Strike Fighter dengan kekuatan silumannya akan diam-diam menyusup ke zona berbahaya musuh yang dilindungi oleh sistem seperti S-400. Selanjutnya F-35 akan mencari target yang harus dihancurkan, data yang didapat kemudian dikirim ke seluruh kelompok tempur kapal induk.
Meski F-35C yang berbasis di kapal induk tidak mampu membawa muatan besar, peran utamanya dalam kelompok tempur adalah memberikan data penargetan kritis yang diperlukan untuk serangan oleh kapal.
F-35 bisa digunakan untuk data penargetan bagi  sebuah F/A-18E/ F Super Hornet, EA-18G Growler, penjelajah Aegis atau bahkan kapal selam untuk bisa meluncurkan rudal jarak jauh guna menghantam target.
Lebih simpelnya lagi, F-35 akan masuk diam-diam ke wilayah musuh, memberi data target ke kapal atau pesawat lain, dan merek yang akan membereskan target tersebut.


Jejaktapak





















Boeing Tampilkan Pesawat Latih T-X

Setelah sekian lama menutup erat, Boeing pada hari Selasa 13 September 2016 akhirnya mengungkap pesawat yang akan diadu dalam kompetisi pesawat latih Angkatan Udara.

Pesawat bermesin tunggal dengan ekor kembar ini dibangun Boeing yang bermitra dengan Saab Swedia.
Boeing telah memproduksi dua jet ini.
“Desain TX fitur kami: ekor kembar, desain modern yang memungkinkan manuver lebih baik dari pesawat ekor tunggal, tempat duduk belakang yang menyediakan visibilitas untuk instruktur dan pemeliharaan yang ramah,” kata Darryl Davis, presiden Boeing Phantom Works sebagaimana dikutip Defense News.
“Yang juga mengesankan adalah apa yang Anda tidak dapat melihat. Apa yang Anda tidak dapat melihat adalah desain canggih dan manufaktur yang masuk ke peasawat ini. ”
Pesawat ini didukung oleh satu mesin GE 404 yang dibuat oleh General Electric dan juga dilengkapi dengan kaca kokpit.
Pesawat pertama, ditampilkan pada saat upacara peluncuran, telah mulai pengujian darat dan akan terbang pada akhir tahun, kata Davis.


















PTDI Berhasil Ekspor 396 Unit Pesawat ke 11 Negara

PT Dirgantara Indonesia telah berhasil mengekspor pesawat ke 11 negara hingga saat ini. Yang terbaru, PT Dirgantara mengekspor Pesawat NC 212 ke Thailand.
Hingga saat ini, total pesawat yang diekspor perseroan mencapai 396 unit. Negara-negara yang telah menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yaitu, Thailand, Venezuela, Turki, UAE, Burkina Faso, Malaysia, Korea Selatan, Pakistan, Guam, Senegal dan Filipina. Komposisi mesin pesawat yang dibuat pun sudah didominasi buatan Indonesia.
"Untuk engine dan apionic juga masih impor, tapi overall kita udah bisa bikin sendiri ya di Bandung. Jadi total semuanya kita sudah biat sendiri," ujar Marketing of Communication PT Dirgantara Indonesia Nadira Ghaisani di Indonesia Business & Development Expo 2016, JCC, Jakarta, Minggu (11/9).
Menurutnya, saat ini belum ada yang memiliki keahlian khusus untuk membuat mesin pesawat. Sehingga, PTDI masih harus mengimpor komponen tersebut.
"Untuk beberapa bagian kita masih impor, misalnya Airbus, kebanyakan (impor) Airbus," jelasnya.
Dia menambahkan pesawat-pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yang seluruhnya di didominasi buatan Indonesia yaitu CN 235 dan NC 212. Selain itu, komposisi pesawat yang diimpor biasanya berasal dari Amerika Serikat dan Swedia.



Menanti Pangkalan Pengisian BBM Untuk Kapal Patroli di Nunukan

           Kapal perang dan patroli TNI AL

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut di Kabupaten Nunukan, Letkol (Laut) Hresang Wisanggeni, berharap ada pangkalan pengisian BBM bagi kapal patroli di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Menurut dia, selama ini, pengisian BBM bagi kapal patroli di perairan kurang efektif karena harus bersandar di Kota Tarakan.

"Kalau ada pangkalan pengisian BBM di sini akan lebih efektif dan hemat waktu, jadi dalam melaksanakan operasi lebih bagus," ujarnya setelah upacara HUT TNI ke-71, Selasa (13/9/2016).

Kebutuhan kapal cepat di wilayah perbatasan, lanjutnya, juga sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi perampokan nelayan di perairan perbatasan.

Pada tahun 2016, TNI AL mencatat 1 kasus perampokan nelayan yang terjadi di perairan Ambalat. Perampok menggunakan speedboat dengan kecepatan tinggi.

"Kami memang butuh kapal kecil dengan kemampuan cepat untuk pengejaran," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi tindak perampokan dan illegal fishing di wilayah perairan Ambalat, TNI AL menggiatkan patroli rutin. http://medantempur.com


"Operasi di perairan Ambalat rutin dilakukan. KRI-nya selalu bergantian di sana," pungkas Hreasang.



Senin, 12 September 2016

Yordania Pesan Empat Helikopter Terbesar di Dunia

King Abdullah Design and Development Bureau Yordania dan telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Russia Helicopter untuk penyediaan empat helikopter kargo Mi-26T2 yang digunakan baik untuk tujuan militer dan transportasi.


zakupki.gov.ru situs web pemerintah, Senin 12 Oktober 2016 merilis kontrak telah ditandatangani pada 17 April 2016 lalu.http://medantempur.com
Mi-26 adalah helikopter terbesar di dunia yang mampu mengangkut hingga 82 penumpang atau 20.000 kg beban pada kabel sling bawah atau 20.000 dalam kabin. Biasanya helikopter diawaki oleh 5 atau 6 awak.
Kecepatan jelajah dari Mi-26 adalah 137 knot (158 mph / 255 kmh) di mana ia dapat menyeberangi 1.190 mil (1.920 km) dengan tangki bahan bakar tambahan hingga ketinggian 15.100 kaki.
T2 adalah versi yang paling canggih yang bisa terbang setiap saat di bawah kondisi cuaca yang paling buruk.



Perang Darat Tetap Penting, Rusia Bentuk Divisi Tank Baru

Sebuah divisi lapis baja baru akan dibentuk di Distrik Militer Tengah Rusia sekitar Pegunungan Ural pada awal Desember.

“Sebuah divisi tank baru sedang terbentuk di Distrik Militer Pusat. Tujuh puluh persen telah siap sejauh ini. Proses pembentukan akan terus sampai 1 Desember,” kata Kolonel Yaroslav Roshchupkin , seorang pembantu komandan distrik Minggu 11 September 2016.
Pejabat itu mengutip komandan distrik, Kolonel Jenderal Vladimir Zarudnitsky, mengatakan divisi baru itu akan menggunakan tank T-72 yang telah diperbarui.
Selain itu juga akan dilengkapi dengan senapan bermotor dan resimen artileri self-propelled, serta batalyon rudal pertahanan udara.
Di banyak negara, kekuatan divisi tank terus berkurang, terutama setelah era Perang Dingin. Jerman bahkan telah menjual sebagian besar persediaan tanknya termasuk ke Indonesia.
Pertempuran udara dinilai menjadi kunci penting dalam perang modern, tetapi keputusan Moskow untuk membangun kembali kekuatan divisi tank mereka menunjukkan bahwa pertempuran jarak dekat di darat masih akan menjadi hal yang menentukan dalam sebuah perang.



Sputniknews

Sniper SAS Tembak Mati Algojo ISIS dari Jarak 1.500 Meter

Seorang penembak jitu (sniper) pasukan SAS Inggris berhasil menembak mati algojo kelompok Islamic State atau ISIS dari jarak 1.500 meter di sebuah desa kecil di Raqqa, Suriah. Algojo itu hendak mengeksekusi 12 sandera dengan cara membakar.

Senapan yang digunakan sniper SAS itu adalah Barertt berkaliber 50. Sniper itu menembak tangki bahan bakar tangan yang dibawa algojo ISIS di punggungnya.

Saat tangki itu ditembak, algojo ISIS tewas terbakar. Tembakan itu juga menyebabkan ledakan besar yang menewaskan tiga anggota ISIS lain yang sedianya akan merekam eksekusi ke-12 sandera.

Seorang sumber militer Inggris mengatakan kepada Daily Star Sunday tentang operasi penyelamatan 12 sandera tersebut. Operasi itu berlangsung di sebuah desa kecil di dekat Raqqa, Suriah, awal bulan ini.

Tak lama setelah ledakan besar, para sandera—yang diduga warga sipil—dibebaskan oleh pasukan khusus Inggris dan pasukan khusus Amerika Serikat.

“Tim SAS pindah ke posisi overwatch di sebuah desa di mana mereka diberitahu bahwa eksekusi akan berlangsung,” kata sumber itu, yang juga dilansir Daily Mail, Senin (12/9/2016).

”Hingga 12 warga sipil akan dibunuh, delapan laki-laki dan empat perempuan. Mereka dicurigai sebagai mata-mata,” lanjut sumber itu. ”Algojo memberi semacam pidato bertele-tele,  kemudian ketika selesai sniper SAS melepaskan tembakan.”

Laporan penyelamatan sandera secara dramatis itu muncul beberapa bulan setelah sniper SAS lainnya menembak dua calon pengebom bunuh diri ISIS yang mengemudikan mobil yang sarat bahan peledak saat mobil itu bergerak menuju target di sebuah kota di Libya.

Penembak jitu itu berhasil menyelamatkan ratusan nyawa dengan menembak  pengemudi mobil di bagian kepala dengan tembakan mematikan dari jarak 1.000 meter.

Pihak intelijen Inggris mengungkap bahwa para “jihadis” ISIS saat itu mengangkut bom besar-besaran ke Tripoli di mana mereka berencana untuk meledakkan di pasar penuh sesak.



Minggu, 11 September 2016

Hari Ini China-Rusia Mulai Bikin Panas Laut China Selatan

Selama delapan hari mulai Senin 12 September 2016 China dan Rusia akan memanaskan Laut China Selatan dengan menggeber latihan militer besar-besaran yang diberi sandi Joint Sea 2016.

Angkatan Laut China dalam pernyataanya mengatakan latihan akan digelar di dekat Porvinsi Guangdong dengan melibatkan kapal perusak, kapal selam, jet tempur, helikopter dan marinir. Kedua negara akan bergabung untuk misi pertahanan, penyelamatan dan anti-kapal selam di samping demonstrasi merebut pulau.
Selain itu marinir akan berpartisipasi dalam latihan penembakan, pertahanan dan manuver mendarat yang disebut sebagai operasi militer terbesar bersama antara angkatan laut kedua negara.
Rencana itu muncul setelah China mengumumkan pada bulan Juli, sebelum situasi di Laut China Selatan semakin meningkat bahwa Beijing dan Moskow berencana untuk bergabung dalam latihan angkatan laut rutin.
Joint Sea-2016 dibangun dari peningkatan tekanan oleh Amerika Serikat yang menuntut China mematuhi putusan pengadilan internasional Den Haag yang menolak klaim Beijing ke Laut China Selatan.
Dalam beberapa pekan terakhir, China telah mengisyaratkan bahwa mereka berencana untuk merebut kembali Scarborough Shoal. Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan bahwa negaranya siap terlibat dalam “konflik berdarah” jika Beijing tidak mundur.



Tensi Makin Naik, Kapal Induk AS Bersiap ke Korea

           (Navyronaldreagandivision.org)

Sebuah kapal induk Amerika Serikat sedang bersiap untuk merapat ke Semenanjung Korea di tengah ketegangan yang semakin tinggi di wilayah tersebut setelah Pyongyang melakukan uji nuklir kelima dan terbesarnya beberapa hari lalu.

Kapal induk USS Ronald Reagan dijadwalkan akan tiba pada pertengahan Oktober untuk bergabung dalam latihan angkatan laut Korea Selatan. Latihan ini disebut sejumlah media Korea Selatan sebagai pertunjukan kekuatan besar-besaran untuk memperingatkan Korea Utara.
“USS Ronald Reagan akan ambil bagian dalam latihan maritim gabungan antara AS dan militer Korea Selatan yang akan dilaksanakan di laut barat dan selatan,” kata seorang pejabat militer Korea sebagaimana dikutip Yonhap Minggu 11 September 2016.
Kapal induk  kelas Nimitz akan dikerahkan ke Laut Kuning dan Selatan pada 10-15 Oktober.
Ini adalah bagian dari kelompok tempur yang berbasis di Jepang. Militer AS dan Korea Selatan dilaporkan akan fokus pada latihan serangan gabungan dengan simulasi menyerang Korea Utara.



UAV Ai-X1 Buatan Indonesia Akan Menembus Stratosfer

Wahana untuk Menembus Langit (Dok GATRAnews/Aero Terrascan)

Berawal dari impian untuk menginspirasi Indonesia, AeroTerrascan yang dipunggawai oleh Dian Rusdiana Hakim menggagas suatu ekspedisi menuju stratosfer dengan menggunakan pesawat tanpa awak produksi dalam negeri. Impian tersebut sudah ada di benak Beliau sejak 10 tahun silam saat Beliau mulai membentuk tim AeroTerrascan. Tahun ini, AeroTerrascan siap untuk melaksanakan suatu ekspedisi menuju stratosfer bernama Menembus Langit.

Bersama dengan AeroGeoSurvey, AeroVisualStudios, Dengan Senang Hati, Global Inovasi Informasi Indonesia, GDILab, Layaria, Alitt Susanto, serta Lembaga Antariksa dan Penerbangan Indonesia (LAPAN) siap menorehkan sejarah baru dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan aeronautika Indonesia melalui ekspedisi Menembus Langit. http://medantempur.com

Ekspedisi Menembus Langit adalah ekspedisi menerbangkan pesawat tanpa awak atau unmanned aerial vehicle (UAV) Ai-X1 produksi AeroTerrascan setinggi 30KM dengan menggunakan balon cuaca. Ekspedisi ini didukung oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai fasilitator, AeroGeoSurvey sebagai tim operator, AeroVisualStudios sebagai tim dokumenter, Global Inovasi Informasi Indonesia sebagai supporting peralatan dan pabrikasi, Dengan Senang Hati sebagai konsultan komunikasi, Layaria sebagai video creators network, GDILab sebagai penyedia social media monitoring tools, dan Alitt Susanto sebagai video creator.

Menembus Langit merupakan uji coba terbang pertama menuju stratosfer di Indonesia dan akan menjadi rekor nasional. Ekspedisi Menembus Langit diadakan dengan tujuan mendukung eksplorasi stratosfer dan mengembangkan riset aeronautika Indonesia. Ekspedisi diharapkan dapat menjadi data acuan untuk mendukung penelitian lebih lanjut serta memacu percepatan teknologi keantariksaan nasional. Data meteorologi yang didapat dari ekspedisi Menembus Langit juga akan dipakai untuk penelitian cuaca dan iklim Indonesia. Selain data meteorologi, kami pun akan mendistribusikan “Guide Book“ perihal ekspolarsi stratosfer mulai dari riset awal, metodologi, cara kerja, serta pengoperasian sistem menuju stratosfer. Hal ini guna memberikan panduan bagi khalayak untuk melakukan eksplorasi serupa yang diharapkan menjadi pemacu percepatan teknologi keantariksaan nasional.

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin M.Sc., Kepala LAPAN menyatakan, “Menembus Langit dengan meluncurkan balon cuaca dan UAV hingga ketinggian 30KM akan memberikan informasi mengenai dinamika atmosfer di stratosfer. Pemahaman ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi High Altitude Long Endurance (HALE) yang tidak terganggu oleh awan. Dengan demikian, UAV dapat bertahan lama dan dapat mengumpulkan data yang lebih banyak. Menembus Langit sangat positif dari perspektif sains atmosfer dan memiliki potensi untuk mengembangkan teknologi HALE.”

Chris Dewanto, Kepala Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat dan Umum LAPAN juga menyampaikan harapannya akan ekspedisi Menembus Langit. “Menembus Langit merupakan kegiatan yang positif guna meningkatkan minat masyarakat dalam berinovasi dan terus aktif dalam kegiatan sejenis. Inovasi semacam ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi teknologi dan aplikasi penerbangan dan keantariksaan kepada masyarakat dan Negara,” demikian ujarnya.

Tim Aero Terrascan mempersiapkan misi Menembus Langit (Dok GATRA/Aero Terrascan)

Fokus Menembus Langit dalam konteks sains dan penelitian atmosfer adalah mengembangkan wahana ulang alik. Wahana ulang alik yang dimaksud disini adalah UAV yang dilengkapi kemampuan return-to-home dan dapat digunakan kembali (reusable). Selama ini, penelitian atmosfer dilakukan dengan mengirimkan probe yang tidak akan bisa kembali ke tempat awal diluncurkan (home point). Dengan kemampuan return-to-home, wahana penelitian atmosfer akan dapat digunakan kembali (reusable) untuk misi selanjutnya. Wahana ulang alik yang diterbangkan tim Menembus Langit mampu mengangkut beban hingga 600gr sampai ke stratosfer. Beban yang dimaksud adalah sensor-sensor yang diperlukan untuk mendapatkan data stratosfer dan aeronutika.

Sebelum peluncuran final, tim Menembus Langit telah melakukan trial flight menuju stratosfer dengan prototype Ai-X1 pada tanggal 27 Agustus 2016 berlokasi di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN, Pameungpeuk - Garut. Trial flight dilakukan sebagai percobaan untuk mengetahui kemampuan UAV untuk kembali kepada home point, kekuatan struktur UAV, jangkauan telemetry hingga ketinggian 12,9 KM, dan kemampuan autopilot secara umum. Pelaksanaan trial flight ini juga menjadi tanda dimulainya ekspedisi Menembus Langit. Trial flight yang dilakukan pada 27 Agustus 2016 juga bertujuan untuk menguji bermacam failsafe scenario dari ekspedisi Menembus Langit mengenai tantangan stratosferik yang dihadapi oleh UAV Ai-X1.
Tim Misi Menembus Langit melakukan Uji Terbang, 27 Agustus 2016 (Dok GATRA/Aero Terrascan)

Pada pelaksanaan trial flight, UAV Ai-X1 pertama-tama diterbangkan dengan balon cuaca. Dalam pendakiannya, rata-rata vertical speed dari balon cuaca mencapai 6m/s. Waktu yang tercatat untuk menempuh 1KM adalah 2,7 menit selama melakukan trial flight. Pada ketinggian 12,9KM (daerah transisi menuju stratosfer), UAV Ai-X1 lepas dari balon cuaca dan berhasil menstabilkan diri dengan bantuan autopilot pada ketinggian 12,7KM dan ground distance 9,9KM. UAV Ai-X1 secara konstan melakukan komunikasi (menerima sinyal dan mengirim data dari ground control) melalui telemetry yang dilengkapi antena diversity yang dirancang khusus oleh William Sutanto (Lead Transmitter Communication Menembus Langit). Kecepatan terbang jelajah (cruise) yang dirancang dan dikalkulasi oleh tim Menembus Langit sebelum pelaksanaan trial flight adalah sebesar 20m/s dengan vertical speed 5m/s telah terbukti. Autopilot yang diterbangkan juga memiliki fitur anti-icing untuk mengantisipasi temperatur yang bisa mencapai -70 derajat celcius. Sinyal dan data yang diberikan maupun ditangkap oleh telemetry meliputi kecepatan, posisi, ketinggian, maupun jarak.

“Dua antena tersebut mempunyai fungsi pemantauan yang berbeda. Antena omni mempunyai kemampuan untuk membaca sinyal dari segala segala arah (3600). Adapun antena directional mempunyai kemampuan untuk membaca sinyal dengan lebih presisi dan terarah. Antena tranceiver yang ada di UAV dan ground control memiliki kemampuan untuk memilih secara otomatis antena mana yang mempunyai sinyal paling kuat.” ungkap William Sutanto.

Sistem kontrol yang diprogram oleh Feri Ametia Pratama (Flight Director Menembus Langit) bersama dengan Seno Sahisnu (Lead Ground Control Team Menembus Langit) akan tetap mampu mengarahkan UAV Ai-X1 secara otomatis kembali pada titik awal walaupun UAV tidak mendapatkan sinyal telemetry. Ai-X1 diprogram untuk melakukan loiter dengan radius 250 meter dari home point jika kehilangan sinyal.
               Stratosfer | scied.ucar.edu

“Fitur return-to-home merupakan salah satu strategi yang kami siapkan agar UAV bisa kembali. Hal ini untuk antisipasi apabila UAV kehilangan sinyal ketika sedang melakukan suatu misi,” ujar Seno Sahisnu.

Badan UAV pun perlu disesuaikan dengan kondisi stratosfer yang berbeda dengan troposfer. Melalui tangan Dirgantara Purnama sebagai Lead Team Design & Manufacturing Menembus Langit, UAV Ai-X1 dirancang dan dibuat dari bahan fiber composite yang memungkinkan untuk tetap bertahan di stratosfer.

“Kalau kita telaah, kondisi di stratosfer dengan troposfer itu berbeda jauh. Suhu di stratosfer lebih dingin dan lebih renggang udaranya. Dengan demikian, kita harus buat UAV yang bisa bertahan dalam cuaca sangat dingin. Faktor aerodinamis pun menjadi fokus kami dalam merancang Ai-X1 mengingat kecepatan UAV akan sangat tinggi ketika lepas dari balon cuaca.” ungkap Dirgantara Purnama Lead Team Design & Manufacturing Menembus Langit.

Dalam pelaksanaan Menembus Langit, Azhar T. Pangesti selaku Program Director Menembus Langit telah mempersiapkan berbagai failsafe scenario apabila terjadi hal yang tidak diinginkan tehadap UAV Ai-X1 dalam melakukan misi Menembus Langit.

“Kami sudah menyiapkan berbagai skenario failsafe di setiap tahap penerbangan. Misalnya untuk melepaskan UAV dari balon, ada 4 metode trigger yang disiapkan: altitude limit, akselerasi vertical, timer, dan manual. Jika salah satu dari kondisi itu terpenuhi pada saat pendakian, maka UAV akan melepaskan diri dari balon dengan aman. Jadi kalaupun kita kehilangan sinyal secara total, kita tinggal menunggu sampai UAV nya pulang sendiri.“ ujar Azhar T. Pangesti Program Director Menembus Langit.

Selama menjalankan trial flight, suhu minimum yang dirasakan oleh UAV Ai-X1 adalah -150C. Hal ini membuktikan bahwa UAV Ai-X1 mampu bertahan dalam kondisi sub-zero. Ketika UAV Ai-X1 berada di ketinggian 300m dari home point, autopilot dinon-aktifkan dan dikendalikan oleh Eman Sulaiman (Flight Engineering & Pilot Menembus Langit) untuk mendarat. Bertenagakan baterai lipo (lithium polymer) 5500mAH 16,8 volt UAV Ai-X1 kembali mendarat ke home point dengan hanya menggunakan 10% dari kapasitas baterai.

Menuju peluncuran finalnya, tim Menembus Langit akan memperlancar workflow dan metoda penerbangan untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan dirgantara Indonesia. Peluncuran final Menembus Langit akan dilakukan pada 28 Oktober 2016 yang berlokasi di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN, Pameungpeuk -Garut.












Korsel Siapkan Rudal Balistik Hyunmoo Untuk Hapus Pyongyang?

           Rudal balistik Hyunmoo(whatsonsanya)

Seoul -  Korea Selatan (Korsel) dikabarkan tengah mempersiapkan diri untuk melakukan serangan besar-besaran terhadap Korea Utara (Korut). Sasaran utama Seoul adalah ibukota Korut, Pyongyang.

Menurut laporan media setempat, rencana serangan ini dipersiapkan setelah Korut melakukan uji coba rudal balisitk keempat pekan lalu, yang diperparah dengan uji coba kelima dua hari lalu. Korsel yang was-was akan adanya serangan nuklir dari tetangga itu, menurut media setempat, memutuskan untuk bergerak lebih dahulu dengan menyerang Pyongyang.


"Setiap wilayah di Pyongyang, terutama di mana pemimpin Korut mungkin bersembunyi, akan benar-benar dihancurkan oleh rudal balistik dan rudal dengan daya ledak tinggi ketika Utara menunjukkan tanda-tanda menggunakan senjata nuklir. Dengan kata lain, ibukota Korut akan menjadi menjadi abu dan dihapus dari peta," kata seorang sumber militer Korsel kepada Yonhap, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (11/9).
                        Hyunmo III (Defence.pk)
  
Sumber itu menuturkan, Korsel rencananya akan menggunakan rudal balistik Hyunmoo, yang merupakan rudal buatan dalam, yang memiliki jangkauan hingga 1.000 kilometer lebih dalam serangan tersebut.

Seperti diketahui, Jumat lalu Korut kembali melakukan uji coba nuklir kelima. Dalam pernyataannya, Korut menyatakan telah mempunyai kemampuan untuk meletakkan hulu ledak nuklir pada rudal balistiknya dan menebarkan ancaman kepada para pesaingnya dan membuat PBB tak berdaya untuk membendungnya.

Dewan Keamanan (DK) PBB mengecam keputusan Korut untuk melaksanakan uji coba dan mengatakan akan segera mulai melakukan pertemuan untuk membahas sebuah resolusi untuk negara komunis itu. AS, Inggris dan Prancis mendorong 15 anggota DK PBB untuk menjatuhkan sanksi baru.
























Monev dan Supervisi Pembuatan Prototype MANPADS Pindad

Pindad’s manpad launcher dan missile mockup

Bertempat di Ruangan Auditorium Direktorat Pindad Bandung dilaksanakan Monitoring Evaluasi (Monev) dan supervisi program pembuatan prototype Man Portable Air Defense System (MANPADS) TA 2016. Acara berlangsung pada 6-9 September 2016.

Kadiv Bangprod, Heru Puryanto dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini penting untuk mendorong dan memajukan kegiatan Litbang di Indonesia khususnya antara Pindad dengan Kemhan. “Supaya program bisa berjalan sesuai track-nya, perlu monitor perkembangannya dan disempurnakan bersama-sama,” tutur Heru.

Kapuslitbang Alpalhan Kemhan, Laksamana Pertama TNI Ir. Budihardja Raden mengapresiasi komitmen semua pihak untuk melaksanakan program dengan baik melalui sinergi bersama.”Apresiasi setinggi-tingginya terutama kepada Pindad, Lapan, Lapi ITB karena sudah menunjukan komitmen untuk bekerja sama dalam program yang dinisiasi oleh Balitbang Kemhan,” tutur Budihardja.

“Sebagaimana telah disepakati, dalam melaksanakan program akan dilaksanakan sinergitas SDM, moneternya, sinkronisasi program sehingga bisa membuat sumber daya yang tersedia di masing-masing Kementerian, lembaga maupun industri dan perguruan tinggi menjadi lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan satu output bersama,” lanjut Budihardja .

Kapuslitbang Alpalhan Kemhan berpesan kepada semua pihak untuk menjaga konsistensi agar program terlaksana dengan baik dan sesuai harapan. “Kita harus bisa menjaga konsistensi baik mutu, komitmen, dan apa yang sudah dimulai untuk menyajikan sesuatu bagi bangsa dan negara. Kita harus fokus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai, kita tuntaskan dan kembangkan sampai tahap user mau memakai dan mutunya bisa bersaing dengan yang ada di pasaran. keinginan kita bahwa apa yang dikawal melalui 3 roadmap: teknologi, sumber daya manusia, dan ekonominya bisa terwujud,” tutur Budihardja.

Kegiatan Manpads merupakan salah satu program unggulan Balitbang Kemhan karena peralatan pertahanan ini sangat dibutuhkan sehingga  Manpads adalah sistem senjata yang digunakan untuk melumpuhkan musuh dengan menggunakan roket kendali, dilengkapi dengan shaped charge warhead. Konsep desain misil dapat menjangkau jarak antara 1 – 5 Km dengan kecepatan misil ± 650 m/detik.



Pindad

Sabtu, 10 September 2016

Manuver Sukhoi di Eight Festival Langit Pantai Losari

Makassar - Atraksi tiga pesawat jet tempur Sukhoi dan puluhan penerjun payung dari Pashas TNI AU membawa bendera negara-negara di dunia menandai pembukaan Eight Festival (F8) and Forum 2016 di Ajungan Pantai Losari Makassar, Kamis (8/9/2016) sore.
Sorak ribuan pengunjung Eight Festival dan ratusan delegasi dari 20 negara yang hadir mengiringi gemuruh suara pesawat Sukhoi melaju di udara sambil mengeluarkan asap.

Pesawat jet temput itu terbang rendah dan berputar-putar berulang kali di langit Makassar.
Setelah itu, kemudian disusul atraksi fly board di laut sambil mengibarkan bendera merah putih.
Beberapa perahu phinisi juga terlihat bersandar di pesisi Pantai Losari.
Sementara itu, di Anjungan Pantai Losari, terdapat empang panggung hiburan menampilkan festival Food, Fashion, Film, Florist, Folk Song, Fussion Jazz, Fine Art, and Fiction Writer.
Event itu mengangkat kultur etnis besar di Sulawesi Selatan yakni Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. Di sepanjang 1 kilometer lebih,  jejeran stand disiapkan bagi para pedagang kuliner, fashion dan lainnya. Tak ketinggalan, usaha anak Presiden Jokowi Widodo, Gibran Rakabumi dengan martabak Markobar-nya juga ikut dalam festival tersebut.
Eight Festival berlangsung mulai Kamis (8/9/2016) hingga puncak acara Minggu (11/9/2016). Event internasional yang menghadirkan 20 delegasi Negara dan 29 Kabupaten Kota di Indonesia dimulai pada pukul 16.00 Wita hingga pukul 23.30 Wita. http://medantempur.com

Dalam Eight Festival itu, 20 negara dari Benua Amerika, Benua Australia, Benua Eropa, Benua Afrika dan Benua Asia. Mereka akan memboyong pesertanya sekitar 600 orang.















MiG-21 India Jatuh

Sebuah pesawat tempur MiG-21 Angkatan Udara India jatuh di Rajasthan, Sabtu 10 September 2016. Kedua pilot di pesawat varian pelatih itu selamat dengan melontarkan diri dengan kursi ejeksi.


“Sebuah pesawat latih MiG-21 T-69, yang mengudara dari Pangkalan Udara Utterlai dekat Barmer di Rajasthan, jatuh sekitar 00:15. Tidak ada kerusakan properti sipil,” kata pejabat IAF sebagaimana dikutip The Hindu
Pesawat itu dalam misi pelatihan rutin dan jatuh sekitar 75 km sebelah timur dari pangkalan udara. Sebuah tim telah diperintahkan untuk mencari penyebab kecelakaan. http://medantempur.com



FA-50 Jadi Incaran Argentina Di antara Banyak Tawaran

                            FA-50(tienphong.vn)

Korea Selatan akan semakin menancapkan kukunya sebagai salah satu produsen pesawat tempur kelas dunia, jika Angkatan Udara Argentina (Fuerza Aérea Argentina) jadi memboyong pesawat buatan Korean Aerospace Industries (KAI) FA-50 Fighting Eagle ke negeri Maradona itu.

Delegasi Argentina mengunjungi  16th Fighter Wing di Yecheon, Korea pada 7 September sebagai bagian kunjungan kerja untuk melihat langsung aksi pesawat FA-50, yang versi latihan T-50 dioperasikan TNI AU.

Argentina butuh pesawat tempur baru untuk menggantikan Dassault Mirage III dan Mirage 5 yang sudah pensiun akhir 2015.

Versi incaran Argentina sudah digunakana oleh Korea sendiri selain oleh Filipina, dan Irak siap-siap menerima pesawat pertama dalam waktu dekat serta Peru yang juga berminat.


Selain FA-50, Argentina juga tertarik dengan Israel Aerospace Industries (IAI) Kfir, Dassault Mirage F1, Alenia M-346FT, dan Aero L-159 ALCA. Kita tunggu saja siapa yang akan jadi pemenang.



Perusahaan Rusia Pasok Suku Cadang Helikopter Thailand dan Indonesia

Moskow - Perusahaan Helikopter Rusia minggu ini mendapat kontrak pesanan untuk menyediakan sukucadang helikopter untuk Thailand dan Indonesia.
Kontrak telah ditanda tangani oleh Indonesia untuk pasokan rotor blade set helikopter Mi-35P.
Sesuai dengan kontrak, perusahaan akan mengirimkan pesanan tersebut tahun depan.
Kontrak dengan Thai akan memasok persediaan suku cadang untuk helikopter Mi-17V-5, termasuk lifting rotor dan anti-torque rotor sets.
Sumber juga menambahkan bahwa suku cadang dipastikan buatan Rusia.
Kontrak Ditandatangani pada pameran Army 2016 International Military-Technical Forum




Rusia Upgrade Ratusan Tank T-90 dan T-72

                                     T-90

Kementerian Pertahanan Rusia akan memodernisasi ratusan armada tank generasi ketiga T-90 dalam waktu dekat. Di sisi lain, tank T-14 Armata telah menyelesaikan uji dan akan mulai dikirimkan pada 2017.


T-90 adalah tempur utama generasi ketiga Rusia yang memasuki layanan pada tahun 1993. Tank ini dikembangkan dengan menggabungkan tank T-72B dan T-80U. “Modernisasi ini disebut program Proryv-3, tank akan menjadi lebih baik daripada T-90 yang ada,” kata Alexander Shevchenko, Kepala Departemen Kendaraan Utama dan Armor Kementerian Pertahanan di sela-sela Army Forum -2016 Jumat 9 September 2016.
                             T-72 M1 (inetres.com)
Menurut pejabat itu, tentara Rusia juga akan menerima lebih dari 300 tank dimodernisasi T-72-B3.
“Kendaraan ini menjanjikan, akan terus dikembangkan, angkatan bersenjata akan menerima lebih dari 300 tank T-72B3 dalam waktu dekat,” tambahnya.
T-90 memiliki asal-usul dalam program era Soviet yang bertujuan untuk mengembangkan pengganti tunggal untuk T-64, T-72 dan T-80. Platform T-72 dipilih sebagai dasar bagi tank generasi baru karena  efektivitas biaya, kesederhanaan dan kualitas.
Tank dipilih untuk melindungi pangkalan udara Rusia di Suriah karena sangat ideal untuk beroperasi di lingkungan gurun.













56 Tahun Mengabdi,C-130B Hercules A-1303 Siap Mengudara Lagi

Usia 56 tahun bagi manusia sudah tergolong lanjut, tanpa treatment yang baik, maka kondisi tubuh akan cepat melorot. Begitu pun dengan Lockheed Martin C-130B Hercules, sejak didatangkan pada tahun 1960, faktanya armada C-130B Hercules TNI AU masih terus dioperasikan. Seperti salah satunya pada C-130B Hercues nomer registrasi A-1303 dari Skadron Udara 32 yang belum lama ini telah merampungkan program upgrade dan retrofit tingkat berat.

Retrofit yang dilakukan terhadap pesawat angkut berat yang sangat berjasa dalam Operasi Seroja ini mencakup penggantian pada struktur outer wing, rainbow fitting, engine truss mount,fuselage main tructure, overhaul propeller, perbaikan dan mengganti 4 assy engine low performace, penggantian sistem gas turbine compressor (GTC) dengan APU (Auxilary Power Unit) dan ECS (Evironmental Control System) module.

Komponen avionic juga mendapat peremajaan dengan mengganti seluruh sistem E4 menjudi FCS 105, mengganti sistem radio altimeter AL-101 menjadi radio altimeter 4000 dan memasang sistem Enhanced Traffic Alert Collision Avoidance System dengan ATC/mode S Transponder (ETCAS-CAS 100). Proses penggarapan retrofit dilaksanakan oleh Airod Sdn Bhd Malaysia dengan melibatkan sembilann teknisi dari Malaysia dan empat belas teknisi dari Indonesia yaitu para purnawirawan Depohar 10. Untuk jadwal selanjutnya, ada empat unit C-130B Hercules TNI AU lagi yang akan melaksanakan retrofit dan upgrade di Malaysia.

C-130B adalah varian awal dari keluarga Hercules yang dimiliki TNI AU. Karena banyak mengalami kerusakan dan suku cadang, beberapa C-130B tidak lagi beroperasi sejak beberapa tahun belakangan.

Setelah menjalani proses retrofit dan upgrade, C-130B A-1303 Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang itu berhasil menjalani uji terbang (test flight) perdana oleh Letkol Pnb Subhan di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Rabu (7/9/2016). C-130B/A-1303 merupakan satu dari 10 unit C-130B Hercules pertama yang dimiliki Indonesia sejak tahun 1960. Pesawat Hercules Tipe B merupakan “hasil barter” Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat yang menginginkan dibebaskannya Allan L. Pope, pilot bayaran berkewarganegaraan AS yang ditawan pemerintah Indonesia kala itu.

Skadron Udara 32 secara keseluruhan diperkuat belasan pesawat Hercules tipe C-130B/H dan C-130BT. Diantaranya ada dua pesawat yang punya kemampuan sebagai tanker, yakni pesawat dengan nomer registrasi A-1309 dan A-1310. Merujuk informasi dari buku “Hercules Sang Penjelajah – skadron udara 31,” disebutkan C-130 Hercules dengan nomer registrasi A-1309 dan A-1310 sudah resmi digunakan TNI AU sejak 18 April 1961. Awalnya kedua pesawat punya peran reguler sebagai pesawat angkut berat dan penunjang operasi linud, baru kemudian pesawat dimodifikasi untuk ditambahkan kemampuan sebagai tanker bagi jet tempur. Sayangnya Hercules registrasi A-1310 telah jatuh (total crash) di Medan pada Juli 2015.






Jumat, 09 September 2016

China Bantah Kerahkan Jet Tempur J-20 di Perbatasan India

Beijing - Militer China membantah telah mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur siluman J-20 di dekat perbatasan India. Sebelumnya beredar foto yang menunjukkan jet-jet tempur J-20 muncul di Bandara Daocheng Yading di Tibet, dekat perbatasan India.

Foto-foto itu muncul beberapa hari setelah Beijing memperingatkan tentara India yang menggelar manuver rudal jelajah BrahMos yang bisa menimbulkan ancaman terhadap China. Namun, India menolak peringatan itu.

“Adanya persepsi ancaman dan keprihatinan keamanan dan bagaimana kami mengatasinya dengan mengerahkan aset di wilayah kami seharusnya tidak ada perhatian (dari pihak) lain,” bunyi pernyataan militer India seperti dilaporkan NDTV.

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China secara resmi merilis pernyataan bantahan pengerahan pesawat-pesawat jet tempur siluman J-20 di dekat perbatasan India. ”J-20 tidak akan diturunkan di Bandara Daocheng Yading sebagai bandara yang terlalu dekat dengan perbatasan, dan rentan terhadap India,” bunyi pernyataan PLA yang dirilis di situsnya, seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (10/9/2016).

“Jika India menyebarkan rudal jelajah BrahMos rudal di perbatasan China-India, maka Bandara Daocheng Yading kemungkinan akan menjadi target,” lanjut PLA.

                                  Indiatoday


Foto-toto penampakan jet tempur J-20 itu muncul beberapa hari sebelum Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri KTT G20 di Hangzhou, China.














Destroyer Masa Depan USS Zumwalt Bersiap Untuk Commissioning

Dengan pelayaran terakhir, PCU Zumwalt (DDG 1000) meluncur meninggalkan dermaga dan berlayar dari Bath, Maine, hari ini (07/09/2016), untuk bergabung dengan Armada. Awak Zumwalt, melakukan panggilan melalui sistem, mengumumkan bahwa “Dalam perjalanan, pergeseran warna” menandai akhir setelah lebih dari tiga tahun melakukan pelatihan di seluruh negeri, laboratorium dan di kapal sebagai generasi berikutnya perusak Angkatan Laut yang sedang diaktifkan dan diuji. Ini menandai awal dari kehidupan kapal di laut dengan pelaut.

Sejak awal 2013, sejumlah 147 pelaut dari seluruh AS dan semua lapisan masyarakat telah bertugas tugas ke unit pre-commissioning untuk melatih dan mempersiapkan mereka untuk membawa DDG-1000 ke laut sebagai pengabdian kepada bangsa. Berjalan melalui lorong-lorong dari Zumwalt perkasa dan melihat keragaman dan kekayaan budaya tercermin dalam pelaut kita menegaskan idealisme yang inklusi untuk memperkuat Angkatan Laut kita sebagai kekuatan tempur. Para pejuang yang melayani kapal ini adalah warisan hidup kami, Admiral Elmo R. “Bud” Zumwalt Jr, yang mendedikasikan hidupnya untuk keunggulan dan kesetaraan.

Awak kami mewujudkan semangat inovatif Admiral Zumwalt ini. Setiap pelaut siap untuk beradaptasi dan menguasai teknologi baru kapal kami dan memberikan komandan operasional suatu alat mematikan dan tepat dari kekuatan Angkatan Laut. Keahlian teknis mereka, kerja sama tim dan ketangguhan – terbentuk melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun di laut – telah dipamerkan sejak Angkatan Laut mengambil alih kapal pada 20 Mei 2016 lalu. Sepanjang musim panas, awak kami dengan cerdas bergerak, serangkaian inspeksi dan penilaian seluruh spektrum operasi, rekayasa penilaian ringan dan sertifikasi awak telah berjalan tanpa hambatan.

Sebagai Wakil Komandan Angkatan Laut Permukaan, Admiral Thomas Rowden, mengatakan tentang ketahanan tim selama kunjungan ke kapal pada bulan Agustus 2016, “Kapal adalah pekerjaan yang sulit dan membuat frustrasi, dan aku bangga bagaimana kalian sudah bisa untuk tidak hanya merawat kapal, tetapi juga merawat satu sama lain”.



Berangkat dari Bath, Maine, pintu ditutup pada bab pertama kehidupan Zumwalt ini. Setelah commissioning di Baltimore, Maryland, pada tanggal 15 Oktober 2016 nanti, kapal akan berlayar ke pangkalannya di San Diego, California. Setelah tiba, DDG-1000 akan memasuki masa aktivasi ketersediaan industri dan misi sistem pasca-pengiriman atas kesiapan perusak siluman ini untuk pengujian operasional dan penyebaran perdananya.

Dengan semua teknologi baru, pasti akan ada tantangan di sepanjang jalan, tapi para Pelaut Zumwalt adalah tim yang tepat untuk sukses. Mereka adalah teknisi yang sangat terampil dan tim yang memiliki ketangguhan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan. Saya kagum dan hak istimewa untuk melayani bersama laki-laki dan perempuan ini.



Defense Aerospace-jkgr













Rusia Sukses Uji Rudal Balistik Intercontinental Topol

Pasukan Rudal Strategis Rusia telah sukses melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua RS-12M Topol.


Kementerian Pertahanan mengatakan Jumat 9 September 2016 rudal, diluncurkan dari kosmodrom Plesetsk di barat laut Rusia dan telah mencapai target yang ditetapkan di semenanjung Kamchatka  dengan presisi tinggi.
“Rudal balsitik intercontinental  Topol berhasil diluncurkan dari kosmodrom  Plesetsk selama tahap akhir dari pelatihan komando dan staf Pasukan Rudal Strategis  yang dilakukan di bawah pimpinan Komandan Pasukan Rudal Strategis Kolonel Jenderal Sergei Karakayev. Sebuah rudal balistik antarbenua Topol telah berhasil diluncurkan dari kosmodrom Plesetsk,” tulis Kementerian Pertahanan Rusia dalam akun Twitter-nya.
Kementerian Pertahanan juga mengatakan tujuan peluncuran ini adalah untuk memverifikasi spesifikasi rudal Topol serta pengujian peralatan perspektif tempur serta penetrasi rudal. Seluruh tujuan yang ditetapkan diklaim tercapai sepenuhnya.
“Hulu ledak rudal percobaan telah mencapai target simulasi di semenanjung Kamchatka dengan presisi tinggi. Hasil peluncuran akan digunakan dalam pengembangan lebih lanjut dari efektivitas rudal balistik Rusia,” tambah Kementerian Pertahanan.
Rudal RS-12M Topol (SS-25 Sickle) adalah satu-hulu ledak rudal balistik antar, yang mulai beroperasi pada tahun 1985.
Rudal ini memiliki jangkauan maksimum 10.000 km (6.125 mil) dan dapat membawa hulu ledak nuklir dengan hingga 550 kiloton.














Panser Anoa 2 Amphibious di IBD Expo 2016

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata dan alat perang PT Pindad (Persero) ikut serta dalam pameran Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2016 di JCC Senayan. BUMN yang bermarkas di Bandung ikut memamerkan produksinya salah satunya adalah Panser Anoa.
Panser Anoa 2 Amphibious ini memiliki 6 roda dengan kecepatan maksimal di darat mencapai 100 kilometer per jam dan kecepatan stabil kendaraan di 90 km per jam. Dimensi kendaraan lebar 2,5 meter dengan panjang 7 meter dan tinggi 3 meter.

Kendaraan tempur (ranpur) buatan Bandung ini sudah digunakan sebagai kendaraan perang dan latihan TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut. Panser dengan sistem kendaran 6x6 wheel drive ini juga bisa menembus laut dan air dengan kecepatan di air rata-rata 12 knot atau setara 20 km per jam.

"Ini sudah diuji coba di Waduk Jatiluhur dan tidak ada masalah. Kecepatan maksimal di darat 100 km per jam dan di air 12 knot," kata Mekanik Pindad, Gunadi saat berbincang dengan detikFinance di IBD Expo 2016 JCC Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Panser Anoa 2 Amphibious mampu mengangkut 9 orang dilengkapi pendingin ruangan. Sehingga penumpang akan merasa nyanan dalam perjalanan.

"Kapasitasnya 9 orang. Di depan dua orang dan di belakang 7 orang," ujar Gunadi.

Kendaraan perang TNI ini menggunakan bahan bakar solar dengan kapasitas tangki 200 liter.

"Pakai biosolar dan untuk konsumsi solar 1 liter untuk 1,75 kilometer," ujar Gunadi. 



















Korut Diguncang Gempa 5,3 SR, Diduga Akibat Uji Coba Nuklir

                                      Ilustrasi

Sebuah gempa berkekuatan 5,3 skala Richter dilaporan terjadi di dekat lokasi tes bom nuklir Korea Utara. Laporan yang dirilis badan pemantau gempa Amerika Serikat (AS), USGS, itu memicu dugaan jika Korut tengah melakukan uji coba nuklir.


"Ada kemungkinan besar peristiwa seismik tersebut adalah buatan manusia," kata sumber pemerintah Korea Selatan (Korsel) kepada kantor berita, Yonhap. Fakta bahwa kedalaman gempa yang mencurigakan diperkirakan nol kilometer menunjukkan bahwa ledakan itu mungkin terjadi di permukaan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (9/9/2016).
Kawasan Punggye-ri, tempat Korea Utara melakukan uji-uji nuklir mereka(BBC Indonesia)



Mengomentari kejadian tersebut, USGS menyatakan bahwa getaran tersebut kemungkinan adalah sebuah ledakan yang terjadi di dekat lokasi di mana Korut telah meledakkan ledakan nuklir di masa lalu. "USGS National Earthquake Information Center tidak dapat menentukan jenis ledakan itu mungkin, apakah nuklir atau jenis lain yang mungkin," imbuh pernyataan itu.

Episentrum ledakan terletak dekat dengan kota Sungjibaegam, di mana situs uji nuklir Punggye-ri berada. Pada tanggal 12 Februari 2013, USGS pernah melaporkan terjadinya gempa berkekuatan 5,1 skala Richter yang jaraknya hanya 24 kilometer sebelah timur kota. Gempa ini kemudian dikonfirmasi oleh para pejabat Korut sebagai uji coba senjata nuklir di bawah tanah.











Rusia Tertarik Beli BrahMos untuk Su-30SM Mereka

Militer Rusia tertarik membeli rudal jelajah BrahMos, yang dikembangkan bersama dengan India, untuk melengkapi pesawat tempur Sukhoi Su-30SM mereka.

“Sistem rudal baru yang dibawa pesawat ini pertama akan beroperasi dengan Angkatan Udara India Setelah itu Angkatan Udara Rusia sangat tertarik dan  dapat membeli sistem,” kata sumber di Army Forum-2016 sebagaimana dikutip TASS Kamis 8 September 2016.
Dia menambahkan bahwa negosiasi dengan pihak Rusia mungkin mulai pada tahun 2017 setelah penerbangan tes dari para jet tempur Su-30MKI India dengan rudal BrahMos selesai.
Angkatan Udara India telah melakukan uji penerbangan dengan membawa rudal BrahMos versi peluncuran udara melakukan di musim panas 2016.  Penembakan pertama rudal diharapkan berlangsung sebelum akhir tahun.
India berencana untuk melengkapi tiga resimen Su-30MKI dengan rudal supersonic itu. Militer India saat ini memasukkan BrahMos dalam layanan Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Jet tempur multifungsi Su-30SM adalah meningkatkan dari versi Su-30MKI India yang diterbangkan Angkatan Udara Rusia. Pesawat memiliki persenjataan, radar, sistem komunikasi, dan peralatan lainnya yang ditingkatkan. Kontrak pertama pembelian Su-30SM dilakukan pada tahun 2012.
Su-30 (Flanker-C) adalah pesawat dua mesin dua kursi dengan kemampuan supermaneuverable yang dikembangkan oleh Rusia Sukhoi Aviation Corporation. Pesawat ini mampu beroperasi di semua cuaca dan melakukan pertempuran udara dan serangan darat.




Sudah Sesuai Kajian, TNI Kembali Ajukan Pembelian AW 101

Meskipun di akhir tahun 2015 lalu Presiden Joko Widodo sempat menolak pembelian heli AW 101 untuk TNI AU, namun pihak TNI AU ternyata tetap membeli heli angkut tersebut. Hal ini diketahui oleh Kompas dari salinan surat ke Kementerian Pertahanan (7/9/2016).

Dalam surat itu tertulis bahwa pembelian heli AW 101 sudah sesuai kajian atas heli angkut TNI AU yang digunakan serta kemampuannya yang dianggap memenuhi kebutuhan militer di masa mendatang.

Saat dikonfirmasi oleh Kompas, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan Djundan Eko Bintoro mengakui adanya surat tersebut. “Memang betul TNI AU kembali mengajukan pembelian heli AW 101. Saat ini sedang dibahas oleh Kemenhan,” ujarnya.

Pihak TNI AU juga membenarkan adanya surat tersebut. Namun, heli AW 101 yang akan dibeli bukan untuk kebutuhan angkut VVIP seperti wacana sebelumnya. Heli buatan Agusta Westland tersebut rencananya akan digunakan untuk operasional reguler layaknya heli angkut lainnya.

“Untuk back up yang sudah ada,” jawab Kadispenau Marsma TNI Jeni Trisonjaya saat ditanya oleh Kompas soal alasan pembelian heli AW 101 yang hanya satu unit.



angkasa

Pengiriman Leopard 2 RI ke Indonesia Akan Selesai Awal Tahun 2017

Indonesia telah menerima pengiriman 24 unit dari total 61 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard 2 RI (Republik Indonesia) yang dipesan dari Rheinmetall Defence pada Desember 2012, ujar seorang sumber,
seperti dilansir IHS Jane pada Jumat (9/9).


Sumber itu menambahkan bahwa sisa 37 unit MBT Leopard 2 RI akan dikirimkan dalam dua tranches, dan akan selesai pada bulan Maret 2017.

Tank-tank tersebut merupakan bagian dari kontrak senilai 280 juta dolar AS, yang meliputi Leopard 2 RI, 42 Leopard 2 + MBT – Leopard 2 A4 standar dengan penambahan bustle-mounted air conditioning system – 42 unit kendaraan tempur infanteri Marder 1A3 upgrade, dan 11 unit recovery lapis baja serta kendaraan rekayasa dari saham surplus tentara Jerman.
























Kamis, 08 September 2016

Singapura Bayar Rp 144 Miliar Untuk Perawatan dan Pelatihan F-15SG di AS

Kantor program penjualan militer ke asing atau Foreign Military Sales (FMS) Amerika Serikat telah memberikan kontrak senilai US$ 11 juta atau sekitar Rp144 miliar untuk meneruskan jasa pemeliharaan dan pengoperasian pesawat tempur F-15SG milik skuadron pelatihan tempur Singapura yang berbasis di Mountain Home Air Force Base, Idaho.

Sebagaimana dilaporkan Defense News, kontrak diberikan kepada PKL Services, Inc. yang berbasis di California pada 6 September 2016 yang merupaka kelanjutan dari FMS yang dimulai pada tahun 2012 selama lima tahun senilai US$51 juta (sekitar Rp668 miliar) yang juga diberikan kepada PKL.
Meski kontrak diberikan kantor program FSM, tentu saja uangnya berasal dari Singapura.
428th Fighter Squadron Angkatan Udara Singapura di bawah 366th Fighter Wing 366th Contracting Squadron di Mountain Home melakukan pelatihan.
Singapura juga memiliki skuadron pelatihan pesawat F-16 di Luke Air Force Base, Arizona. Negara kecil ini terpaksa menempatkan pesawat-pesawat tempur canggihnya serta pelatihan pilotnya di Amerika karena tidak memiliki tempat dan ruang yang memadahi.



Jejaktapak