Gripen E mampu membawa senjata seperti bom dipandu, rudal udara ke uadra jarak jauh dan persenjataan anti kapal. Selain itu, pesawat ini memiliki presisi serangan dan kemampuan stand-off.
Kemampuan untuk membawa lebih banyak senjata dan meningkatkan kinerja jangkauan, dimungkinkan dengan penggunaan mesin yang lebih kuat dan kemampuan membawa lebih banyak bahan bakar.
Gripen E dilengkapi dengan suite sensor yang sangat terintegrasi dan canggih termasuk radar Active Electronically Scanned Array (AESA), Infra Red Search and Track (IRST), Electronic Warfare (EW) suite dan datalink technology yang, bila dikombinasikan untuk memberikan pilot informasi terkini yang dibutuhkan setiap saat.
Pesawat satu kursi Gripen E dilengkapi dengan meriam 27 mm Mauser BK27 yang dapat digunakan untuk serangan udara ke permukaan terhadap darat dan laut dan cocok untuk misi pengawasan udara.
Gripen E memiliki kecepatan maksimum Mach 2 di ketinggian. Pesawat memiliki panjang 15,2 m dan lebar 8,6 m dan maksimum beratnya lepas landas adalah 16500 kg.
Gripen E adalah konfigurasi spesifik Gripen NG yang telah dipilih oleh pelanggan Swedia. Konfigurasi yang tepat untuk pelanggan lain seperti India akan tergantung pada diskusi dengan pelanggan itu. Saab juga menawarkan ke India dengan janji akan melakukan transfer teknologi.
Lima negara saat ini mengoperasikan Gripen yakni Swedia, Afrika Selatan, Republik Ceko, Hungaria dan Thailand. Brasil telah memesan Gripen, dan juga telah downselected di Slovakia. Selain itu, Empire Test Pilots’ School (ETPS) menggunakan Gripen sebagai platform untuk pelatihan uji coba. Pada 2019, pengiriman dari Gripen generasi berikutnya untuk Swedia dan Brasil akan dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar