Minggu, 14 Agustus 2016

Pesawat AS Apa Yang Paling Siap Tempur?

Dari sekitar 5.000 armada pesawat yang dimiliki Angkatan Udara Amerika Serikat bomber jarak jauh B-1B memiliki kesiapan misi paling rendah yakni hanya sekitar 46,98 persen dan hanya satu yang mencapai 100 persen yakni C-21C, jet eksekutif yang digunakan untuk para pejabat Angkatan Udara.
Menurut pejabat di Air Combat Command, Komando Operasi Khusus dan Air Mobility Command Angkatan Udara, tingkat kemampuan misi dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk misi pesawat, usia, dan kecanggihan – atau kesederhanaan – desainnya .


Tapi dari data yang ada di sini pesawat memang sebagian besar adalah pesawat lama yang terus digunakan untuk mendukung pertempuran di Timur Tengah.

Sebuah pesawat, kata Letnan Kolonel Robert Ehasz, kepala sistem senjata F-22 mengatakan, “Ini adalah alat mekanik. Ini seperti mobil Anda: Seiring waktu akan sedikit demi sedikit rudak. Sekarang, jika Anda membawa mobil Anda untuk dirombak total ketika Anda roll out maka akan terasa seperti baru, dan itulah apa yang kita lakukan dengan pesawat ini. Kami mengirim mereka ke depot untuk diteliti dari hidung hingga ekor, dan dilepas setiap panelnya, melihat setiap kawat, mur baut dan segala sesuatu dan memastikan bahwa pesawat pada dasarnya akan menjadi baru kembali keluar dari pintu depot. ”


Menurut Kapten Nick Plante, juru bicara AMC, “Operasi tempo tinggi menjadi kekhawatiran konstan untuk komandan di lapangan. Menyadari bahwa tekanan untuk memperbaiki pesawat dengan cepat berpotensi mendorong keadaan berbahaya.”
“Kami bisa mempertahankan tingkat kemampuan misi untuk kedua sistem senjata KC-135 dan C-130H melalui upaya bersama pada bagian dari semua sistem pendukung (maintenance, supply and the System Program Office) untuk menyediakan bagian-bagian diperlukan pada saat mereka dibutuhkan untuk memperbaiki pesawat, dengan kantor program membantu perbaikan yang tidak standar, seperti korosi dan kelelahan akibat tekanan yang muncul,” katanya sebagaimana dikutip Military Times, . ”
Usia rata-rata armada adalah 27 tahun – dengan beberapa bahkan mencapai 53 tahun- tetapi pesawat tertua bukan berarti dengan tingkat ketersediaannya terendah. Bomber B-52 misalnya justru memiliki tingkat kesiapan di atas 72 persen, sedangkan CV-22 Osprey yang usianya rata-rata di bawah 4 tahun justru hanya 55 persen.
Ketersediaan B-52 menurut Letnan Kolonel Todd Andre, kepala divisi untuk perawatan pesawat di Angkatan Udara Global Strike Command, “berasal dari rekayasa asli dan desain sederhana dari sistem senjata. Sebagian besar subsistem yang didasarkan pada teknologi 1970-an. Ini memberikan tips perbaikan y ang lebih mudah dan lebih efisien serta efektif. ”


(Jejaktapak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar