Senin, 22 Agustus 2016

Perdebatan Nasib Gripen C/D Swedia Dimulai

Sebuah perdebatan telah dimulai di Swedia tentang nasib armada tempur Gripen C/D setelah keputusan untuk membeli model terbaru Gripen E/F yang lebih canggih. Rencana untuk mempensiun armada C/D dinilai sebagai langkah yang tidak tepat dan akan membahayakan keamanan negara tersebut.
Di satu sisi pesawat model lama masih sangat layak terbang. Robert Dalsjö, ahli dari Ilmu Perang Royal Swedish Academy mengatakan Gripen C / D memiliki rata-rata usia tujuh tahun dan hanya segelintir pesawat telah terbang lebih dari 1.000 jam. “Pesawat tempur ini dirancang untuk 8.000 jam terbang dan di dunia Barat digunakan selama 30 dan 40 tahun,” tulis Dalsjö harian nasional Swedia Svenska Dagbladet.


Setelah dana yang begitu besar diinvestasikan untuk Gripen C / D Dalsjö berpendapat bahwa akan menjadi pembakaran uang rakyat jika pesawat itu kemudian dipensiun dini.
Swedia saat ini memiliki 97 Gripen C / D yang ditemptkan di tiga pangkalan udara utama yakni Ronneby (tenggara), Såtenäs (tengah) dan Luleå-Kallax (utara) dengan sebagian di di lokasi pemeliharaan sehingga saat ini sekitar 87 pesawat diputar operasional antara unit.
Pemerintah Swedia memutuskan untuk membeli 60 Gripen Gripen E / F yang lebih besar dan mampu dalam waktu dekat dengan Brasil direncanakan akan mendapatkan 36 pesawat serupa bekerja sama dengan Embraer Brasil.

Gripen E/F dengan payload lebih berat dan fitur lebih baru akan meningkatkan kesiapan dan kekuatan Angkatan Bersenjata Swedia. Hanya saja jumlah 60 pesawat terbang secara keseluruhan dianggap rendah untuk wilayah negara Skandinavia yang luas.
Angkatan Udara Swedia harus melindungi, membela dan – jika perlu – menyerang maksimal hanya dengan 15 pesawat operasional di tiga pangkalan udaranya. Sisa 15 pesawat kemungkinan akan berada dalam cadangan.
Jumlah sangat rendah ini secara serius akan membatasi reaksi Swedia jika ada krisis internasional, misalnya ketika Rusia meningkatkannya kehadiran sudah cukup terlihat di daerah Laut Baltik.
Selama abad terakhir SAAB membangun 329 pesawat tempur Viggen untuk Angkatan Udara Swedia. Dari jumlah itu 85 dari mereka sepenuhnya multirole dan dianggap jumlah minimum untuk menjaga Swedia aman.
Ketegangan yang meningkat di Eropa terkait aktivitas Rusia  telah terjadi. Swedia perlu khawatir dengan hal ini, bahkan ketika datang mereka “dilindungi” oleh tetangganya. Sebanyak 55 F / A-18 dimiliki Angkatan Udara Finlandia yang meupakan tetangga yang baik. Tetapi selama situasi perang mereka mungkin tidak akan menjadi lawan seimbang untuk kekuatan udara Rusia.
Hal yang sama berlaku untuk F-35A Angkatan Udara Norwegia. Negara ini hanya berencana membeli segelintir pesawat siluman itu yang direncanakan melayani sebagai Norwegia QRA di Pangkalan Udara Eveness di utara dan kekuatan utama lebih jauh ke selatan di Orland Pangkalan Udara dekat Trondheim.
Tidak seperti Norwegia, Swedia bukan anggota NATO dan presiden Amerika Serikat masa depan mungkin tidak mempertimbangkan untuk datang membantu Swedia ketika ada masalah.
Menjaga armada campuran dari 60 Gripen E / F dan  katakanlah  30 sampai 60 Gripen C/D tampaknya masuk akal untuk Angkatan Udara Swedia, baik dari segi keuangan dan strategi militer.
Perdebatan untuk menjaga Gripen C/D untuk terbang selama bertahun-tahun yang akan datang baru saja dimulai. Apa pun hasilnya, banyak Swedia semakin khawatir dengan keselamatan negara mereka. Dan itu biasanya bahan bakar bagi pengambil keputusan untuk menimbang opsi lain.



Jejaktapak









Tidak ada komentar:

Posting Komentar