Minggu, 14 Agustus 2016

Tak Banyak Pilihan,Paling Realistis Argentina Pilih Mirage F1

                                    Mirage F1 Prancis

Angkatan Udara Argentina tidak akan memiliki pesawat tempur pada tahun 2018 ketika itu tiga A4-AR Fightinghawk yang masih dalam operasi saat ini akan dinonaktifkan. Pada akhir 2015, pemerintahan Cristina Fernandez telah mempensiun beberapa operasional Mirage III yang dibangun Prancis.
Menurut sumber-sumber pertahanan Argentina yang dikutip media Argentina Merco Press Sabtu 13 Agustus 2016, dengan situasi ini pemerintah Mauricio Macri sedang mempertimbangkan opsi, termasuk pesawat Italia dan bahkan satu skuadron Mirage F1 yang harus diberikan dalam kondisi yang sangat murah hati oleh Prancis.

 
Salah satu pesawat yang telah disebut adalah Aermacchi M-346 Master Italia, tetapi diduga mereka terlalu mahal. Pesawat seharga sekitar US$ 30 juta ditambah perkakas dan pelatihan program benar-benar baru.
Bulan lalu diumumkan bahwa Argentina akan membeli 24 pesawat latih T6 / C Texan dari produsen AS Beechcraft, tetapi yang dapat digunakan untuk pengawasan perbatasan dan memerangi perdagangan narkoba.
Pesawat ini ditawarkan oleh Presiden Obama ketika ia mengunjungi Argentina Maret lalu, dan untuk ini Argentina butuh setidaknya US$ 240 juta.

 
Namun dalam kedua kasus sumber Angkatan Udara Argentina menyebutkan fakta bahwa T6 / C Texan tidak lebih banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan Pucara yang diproduksi Argentina, dan sama dengan Aermacchi M-346, dan Cordoba IA 63 Pampa III.
Akibatnya, sumber Angkatan Udara percaya bahwa pembelian pesawat tersebut akan dikritik oleh Industri Pesawat Argentina di Cordoba.
Sengketa ini telah memungkinkan kebangkitan proposal dari Prancis untuk memasok satu skuadron Mirage F-1, dengan biaya perunit US$ 23 juta, namun lengkap dan dukungan logistic lima tahun.
Selain kemampuan tempur pesawat ini telah terbukti. Pilot Argentina dan dukungan infrastruktur juga sudah biasa digunakan Mirage I. Pesawat ini digunakan Prancis yang pertama tiba di negara itu pada awal tahun 70-an dan memainkan peran utama dalam konflik Atlantik Selatan.
Selain Mirage III yang dinonaktifkan dapat memberikan beberapa suku cadang dan pelatihan lebih lanjut untuk mekanik dan kru darat.
Presiden Prancis Francois Hollande juga mengunjungi timpalannya di Argentina awal tahun ini dan mereka kembali bertemu di Paris, dan tampaknya meskipun latar belakang politik yang berbeda, ada chemistry baik, sehingga sumber Pertahanan di Buenos Aires mengantisipasi mungkin ada beberapa pengumuman akhir tahun ini, setelah dua pemimpin bertemu pada KTT G20 di China.


Jejaktapak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar