Kamis, 18 Agustus 2016

PT DI pindah ke Majalengka, Produksi Alutsista Tetap ada di Bandung

Bandung - PT Dirgantara Indonesia (DI) akan pindah markas ke tempat yang lebih luas ke kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Hanya saja pemindahan industri pesawat terbang itu tidak seluruhnya ke Majalengka.

"Di sini untuk pembuatan alutsista (alat utama sistem senjata), pesawat tempur tetap di Bandung. Sedangkan untuk komersil di sana," kata Direktur PT DI Budi Santoso, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/8).

Untuk diketahui, perusahaan BUMN tersebut kini berada di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung yang juga berdekatan dengan Lanud TNI AU Husein Sastranegara. Seluruh produksi pesawat juga bisnis dilakukan di sana.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan PT DI menempati tempat yang lebih luas saat ini. Industri pesawat satu-satunya di Indonesia tersebut saat ini berdiri di atas 50 hektare.

"Pertemuan kami dengan presiden, dinyatakan PT DI berapa luasannya? 50 hektare. Masa produksi kapal terbang segitu, enggak maju-maju. Akhirnya Pak Presiden (memilih) di Kertajati," kata Budi.

Di kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, PT DI akan diberi lahan mencapai 300 hektare. Menyinggung kapan PT DI akan pindah, dia belum bisa memastikan.

"Kita setelah Kertajati berdiri baru (pindah). Lahan diamankan dulu. Nanti secara bertahap pindah. Sedangkan di sini (Bandung) dikembalikan pada negara," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar